|| Aplikasi GIS [penginderaan jauh] untuk Kepentingan Negara ||
Bila kita melihat luas wilayah indonesia dari sabang sampai merauke, beruntunglah bahwa ternyata negara kita adalah negara yang besar. Berbagai macam potensi tersembunyi dibaliknya, baik potensi sumberdaya alamnya ataupun sumberdaya manusianya. Seberapa besarkah kemampuan kita untuk dapat memanfaatkan kelebihan tesebut bagi besar kemakmuran rakyat, hanya kitalah yang menentukan.
Sebelum memahami
arti penting penginderaan jauh lebih lanjut, pemahaman mengenai system penginderaan
jauh mutlak diperlukan. Penginderaan
jauh sebagai sebuah system mempunyai berbagai komponen pendukung. Terdapat
6 buah komponen pendukung terlaksananya penginderaan jauh, yaitu adanya sumber
tenaga (1), panjang gelombang/λ (2), interaksi gelombang dengan objek (3),
objek (4), atmosfer (5), dan sensor (6). Masing-masing bagian berfungsi sebagai
satu kesatuan dalam memahami makna penginderaan jauh. Hasil dari system
tersebut menghasilkan suatu data penginderaan jauh.
Penginderaan
jauh yang juga berarti sebagai cara pandang terhadap objek secara keruangan,
sangat bermanfaat untuk mendukung hal diatas. Data-data penginderaan jauh
berupa citra1, yang dalam pemanfaatan data penginderaan jauh
dilakukan dengan cara interpretsi citra2. Proses interpretasi citra secara umum mencakup
deteksi, identifikasi, analisis, deduksi, klasifikasi, dan idealisasi
penggambaran. Hasil dari interpretasi yang menentukan pemanfaatan penginderaan
jauh sangat bergantung atas penafsir citra, beserta tingkat referensinya.
source : MuniCaceres
Berikut beberapa aplikasi kegunaan GIS dan penginderaan
jauh, yang dapat diterapkan di negara kita, dengan memperhatikan hal-hal
diatas, yaitu :
1. Sumber data pembuatan peta-peta dasar
negara. Dasarnya adalah sifat penginderaan jauh yang dapat menggambarkan bentuk
dan posisi objek secara cepat, dan bentuk konfigurasinya yang berupa relief
yang dapat disadap langsung dari data penginderaan jauh. Saat ini data
penginderaan jauh berupa foto udara digunakan secara efektif untuk memetakan
seluruh wilayah Indonesia oleh Badan Koordinasi Survey, dan Pemetaan Nasional; Disfotrud AURI, LAPAN dan beberapa K/L terkait.
2. Dapat digunakan sebagai sumber data
pengukuran, yaitu karena data penginderaan jauh tertentu dapat menggambarkan
model medan yang jelas, relief, tinggi, dan bahkan memungkinkan pengukuran
volume.
3. Dapat digunakan untuk identifikasi
permasalahan lingkungan. Identifikasi ini dapat dilakukan dengan cara
mengetahui terlebih dahulu karakteristik objek dan interaksinya dengan panjang
gelombang. Untuk sementara ini beberapa aplikasi yang sudah dilaksanakan
adalah, identifikasi pencermaran udara, penceramaran limbah, identifikasi titik
panas kebakaran hutan (hot spot), dsb. Diharapkan aplikasi ini dapat diterapkan
secara maksimal, mengingat banyaknya permasalahan lingkungan yang perlu
ditangani secara cepat
4. Dapat digunakan sebagai pengontrol
(monitoring) berbagai parameter lingkungan. Pengontrolan dapat dilakukan dengan
melihat salah satu sifat data penginderaan jauh yang multitemporal. Sehingga
data dari satu waktu dengan waktu yang lain dapat diamati dan dianalisa.
Berbagai permasalahan nyata yang dapat dikontrol adalah pemantauan perubahan
kualitas lingkungan, pemantauan daerah hutan, pemantauan pergeseran arus
laut, pengontrolan proses-proses
geomorfologi dsb.
source : MuniCaceres
" Berbagai kegunaan
diatas hendaklah dapat diaplikasikan tepat dan cepat sesuai dengan kebutuhan
mendesak yang perlu diprioriataskan. Semoga kita sebagai warga negara dapat
memposisikan diri untuk mengabdi kepada Negara ini. Sudah selayaknya bangsa ini
bergelut dengan aksi bukan omong-kosong."